Desain jaringan hirarkis membagi jaringan menjadi beberapa lapisan. Yang menyerupai bentuk pohon. Setiap lapisan menyediakan fungsi-fungsi tertentu yang mendefinisikan perannya dalam jaringan secara keseluruhan. Dengan memisahkan berbagai fungsi-fungsi yang ada di jaringan, maka jaringan menjadi desain modular, yang memfasilitasi skalabilitas dan performa.
Topologi hirarki terdiri dari tiga layer yaitu : access, distribution, dan core.
1. Access Layer
Antarmuka layer access dengan
perangkat akhir, seperti PC, printer, dan IP telepon, untuk menyediakan
akses ke semua jaringan. Layer ini dapat menghubungkan router, switch,
bridge, hubs, dan jalur akses nirkabel. Tujuan utama dari layer access adalah
untuk menyediakan sarana untuk menghubungkan perangkat ke jaringan dan
mengendalikan perangkat yang diijinkan untuk berkomunikasi pada
jaringan.
2. Distribution Layer
Layer distribusi teragregasi data yang diterima dari layer access aktif
sebelum dikirim ke core layer untuk routing ke tujuan akhir. Layer
distribusi mengontrol arus lalu lintas jaringan dengan pengawasan dan
perencanaan broadcast domain yang dilakukan oleh fungsi routing antara
virtual LANs (VLANs) ditetapkan pada access layer. VLANs memungkinkan
untuk mengelompokkan lalu lintas pada switch ke subnetworks yang
terpisah.
3. Core Layer
Core
Layer desain hirarkis adalah backbone kecepatan tinggi dari
internetwork. Core Layer ini penting untuk interconnectivity antara
perangkat layer distribusi, sehingga sangat penting untuk core yang
ketersediaan dan redudansi. Area core juga dapat melakukan koneksi ke
Internet. Aggregasi core lalu lintas dari semua lapisan distribusi
perangkat, sehingga harus mampu meneruskan sejumlah data yang besar
dengan cepat.
sumber : http://jarkomer.blogspot.co.id/2009/03/hirarki-topologi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar